NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM MENJADIKAN SOLAT UNTUK MENGADU KEPADA ALLAH...
Allah berfirman : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan
bertemu Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS.
Al-Baqarah : 45-46)
Ibnu Katsir, dalam tafsir al Qur’ani al
¡Azhim (1/89) menerangkan ayat di atas dengan bertutur : “Allah
memerintahkan hambaNya untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai pijakan
bantuan dalam meraih apa yang mereka harapkan dari kebaikan dunia dan
akhirat”.
Dari sahabat Hudzaifah, ia berkata, “Bila kedatangan
masalah, Nabi mengerjakan shalat. (Hadist hasan riwayat Ahmad dalam
Musnad (5/388) dan Abu Dawud (2/35). Lihat Shahih Sunan Abi Dawud
(1/245).)
Itulah shalat yang sebenarnya, yang berperan sebagai
piranti bagi seorang muslim dalam meminta perlindungan dan mengadu
kepada Allah Ta’ala dari berbagai macam kesulitan dan
kesedihan,permasalahan dan kepenatan. Dia tidak akan merasa sendirian,
tetapi mendapatkan dukungan dari Allah, Pemilik langit dan bumi. Maka,
tidak disangsikan lagi potensi yang tersimpan pada shalat. Sebab kondisi
seorang hamba sangat dekat dengan Allah dalam sholat.
Nabi
bersabda, “Seorang hamba akan menjadi paling dekat dengan Rabb-nya saat
ia sedang sujud. Maka, perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, semestinya seorang muslim memperbanyak doa saat
bersujud, bertadharru’ (tunduk) kepada Allah, supaya Dia menyingkirkan
berbagai permasalahan dan kesulitan, serta memberi kita anugerah
kebaikan dunia dan akhirat.
Ibnul Qayyim menjelaskan faedah
shalat, “Shalat termasuk factor dominant dalam mendatangkan maslahat
dunia dan akhirat, dan menyingkirkan keburukan dunia dan akhirat. Ia
menghalangi dari dosa, menolak penyakit hati, mengusir keluhan fisik,
menerangi kalbu, mencerahkan wajah, menyegarkan anggota tubuh dan jiwa,
memelihara kenikmatan, menepis siksa, menurunkan rahmat dan menyibak
tabir permasalahan.” (Zadu al Ma’ad (4/120)
Shalat sendiri akan
mendatangkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Dan seorang muslim, ia
akan menggapai ketenangan jika dekat dengan Allah Ta’ala.
Disebutkan dalam firman Allah, Katakanlah: “Sesungguhnya Allah
menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang
bertaubat kepada-Nya. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar Ra’du : 27-28).
Nabi
berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, kumandangkan iqamah shalat. Buatlah
kami tenang dengannya.” (Hadist hasan, Shahihu al Jami’ : 7892)
Wahai orang yang mencari ketenangan dan ketentraman, dan kesejukan
mata, tujulah shalat dengan penuh khusyu dan rasa hina di hadapan Allah,
sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah, agar engkau dapat merengkuh
keinginanmu. Kalau tidak, maka janganlah mencela kecuali kepada dirimu
sendiri.
No comments:
Post a Comment